Kamis, 16 Juli 2009


Muara Labuh, Singgalang

Wujud dari keluarga Sakinah adalah saling merindukan antara suami dan istri, antara ibu bapak dengan anak-anaknya. Selain itu, prilaku keseharian dari “ keluarga sakinah “ ditengah-tengah masyarakat tecerminkan kehidupan yang penuh dengan kasih sayang, cerdas pikirannya, spiritual, sosial, penuh kreatifitas serta mampu mengendalikan emosional diri.

Hal itu dikatakan Drs. H. Helmi Chatib salah seorang Tim Penilai Keluarga Sakinah Teladan Tingkat Propinsi Sumatera Barat di Gedung Nasional Muara Labuh Kabupaten Solok Selatan Kamis (16/7). Hadir saat itu, Bupati Solsel yang diwakili Asisten III Sekdakab. Solsel Arisal, SH, Pj. Kasubag TU Depag Solsel H. Zulkifli, S.Ag.MM, Camat Sungai Pagu Y. Sastra Jhon, Muspika Sungai Pagu, Ka. KUA Sungai Pagu Novri Hutri, S.Ag, ulama, tokoh masyarakat dan dari berbagai unsur masyarakat Sungai Pagu lainnya.

Dikatakan Helmi, hasil seleksi tertulis Penilaian Keluarga Sakinah Teladan Tingkat Pripinsi Sumatera Barat baru-baru ini telah ditetapkan 6 nominasi. Salah satu dari enam nominasi tingkat Sumbar tersebut terpilihlah H. Sutan Syahril, SP – Hj. Nurhayati dari Kecamatan Sungai Pagu Solsel sebagai nominasi 5 Keluarga Sakinah Teladan. Tingkat Propinsi Sumbar.

Jika saja tidak ada nilai yang lebih tinggi diraih oleh keluarga sakinah nominasi 1,2,3,4 dan 6 dari Kab. Pasbar, Kota Padang, Kab. Padang Pariaman, Kab. Solok dan Kota Bukit Tinggi, maka sudah dipastikan H Sutan Syahril dan Hj. Nurhayati Kabupaten Solok Selatan yang akan mewakili Sumbar di tingkat Nasional dalam penilihan Keluarga Sakinah Teladan Tahun 2009 ini, tambah Helmi.

Sementara itu, Camat Sungai Pagu Y Sastra Jhon maun Bupati Solsel yang diwakili Asisten III Sekdakab. Arisal, SH dikesempatan itu sangat berharap dan memohon doa masyarakat Solsel agar tercapainya utusan Solsel ini ke Istana Negara nantinya. Keluarga Sutan Syahril, menurut Y Sastra Jhon adalah satu dari sekian banyak keluarga di Solok Selatan yang telah berhasil menerapkan apa yang dituntut Allah Swt untuk menciptakan keluarga Sakinah yang harmonis Mawadah Warahmah.

Sedangkan Arisal, mengatakan, bahwa sebagai daerah yang baru mekar, Solok Selatan sudah bisa berbuat dan menerobos berbagai prestasi. Baik prestasi di tingkat Sumbar maupun di tingkat Nasional sekalipun. Semua ini tidak terlepas dari peran serta dan dukungan dari masyarakat Solok Selatan. Sukses semua itu, juga cerminan dari masih banyaknya keluarga-keluarga yang harmonis di Solok Selatan. Tapi untuk penilaian tingkat Propinsi tentu satu pasang yang dikirim, kelakar Arisal. Semoga saja, utusan Solok Selatan ini akan berhasil meraih pemuncak Keluarga Sakinah Teladan di Tingkat Propinsi Sumbar untuk menuju Istana Negera.

Sementara itu, Kakandepag. Solsel yang diwakili Pj. Kasubag. TU H. Zulkifli, S.Ag dikesempatan itu, mengatakan bahwa terpilih dan masuk nominasi di Propinsi Sumbar keluarga H. Sutan Syahril-Hj. Nurhayati, merupakan prestasi dan cerminan keluarga dari masyarakat Solok Selatan. Kedepan diharapkan yang namanya Keluarga Sakinah Mawadah Warahmah itu betul-betul cerminan dari keluarga Solok Selatan secara umum.

Ketika didaulad menyampaikan sambutan, H. Sutan Syahril (60) yang didampingi Istri Hj. Nurhayati (56) dan dihadapan Anak tertuanya Joni Firmansyah, ST dan istri, menyatakan keharuanya, bisa lolos ditingkat nominasi 5 besar Keluarga Sakinah Teladan tingkat Sumbar tahun 2009 ini. Apa yang telah dilakukan selama ini dalam keluarga dan bermasyarakat , menurut Sutan Syahril (guru SMP Negeri 2 Solsel-red) merupakan sebuah rutinitas keseharian yang mempedomani ajaran-ajaran yang diperintahkan oleh agama Islam dan mengikuti aturan adapt istiadat kita didaerah ini. Jadi tidak ada yang perlu dipoles dan direkayasa dalam mengikuti penilaian kami ini, akhir Sutan Syahril. 405

Minggu, 05 Juli 2009

Masih Banyak Kiranya Maysarakat Solsel Yang Terkena Gizi Buruak


Solok Selatan, Singgalang

Masyarakat Dihamparan Lahan Sawah dan Peladangan
Di Pusat Pemerintahan Solsel Terdapat Banyak Masalah Gizi

Masih dari Nagari Lubuk Gadang Selatan Kecamatan Sangir cerita tentang kasus gizi yang diderita masyarakatnya. Ketika Singgalang menelusuri dua jorong yang ada di Nagari tersebut, terungkap banyak cerita yang mendera kehdiupan masyarakat itu. Nagari Lubuk Gadang Selatan yang secara geografis berada disekitaran Pusat Pemerintahan Solok Selatan ternyata masih banyak masyarakatnya yang terkena kasus gizi.

Di jorong Bumi Ayu misalnya, kediaman penduduk yang berada ditengah-tengah hamparan sawah dan dikelilingi oleh bukit peladangan, ternyata disana masih terdapat problem kehidupan atau berprilaku hidup yang kurang sehat. Buktinya, air untuk minum saja disitu, dinilai tidak layak untuk dikomsumsi, ditambah Mandi Cuci Kakus (MCK) banyak keluarga yang tidak punya.

Seperti keluarga Gusprinedi (38) dan Nurleli (34), dari tujuh orang anaknya Madik Indah Teguh Pratama (14), Degi (10), Elvi (8), Roli (6), Zikri(4), Arrahman (23 bulan), dan Elmi (2 bulan) satu orang diduga terkena penyakit gizi buruk yaitu Arrahman (23 bulan).

Kepada Singgalang hari Sabtu (27/6), Gusprinedi yang didampingi istri dan anak-anaknya menuturkan, bahwa tiga bulan yang lalu, Arrahman terserang demam dan membocor biasa. Bahkan jika makan nasi, Arrahman juga selalu menangis.

Keluarga yang tidak mendapat jatah Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) yang telah dianggarkan Pemerintah tersebut, selama ini, bila berobat selalu mempergunakan jasa tenaga Mantri yang sudah sering mengobat orang didaerah tersebut. Pernah sih, baru-baru ini Arrahman anaknya ini dibawah ke Bidan Desa.

Oleh bidan disarankan untuk membawa anaknya kerumah sakit. Tapi karena ia tidak punya biaya untuk pergi kerumah sakit atau ke puskesmas untuk berobat, apalagi adanya si kecil Elmi (2 bulan) yang harus ia urus. Maka Arrahman yang katanya sudah mulai makan itu ia diamkan saja dirumah. Diakui juga oleh Gusprinedi, bahwa Arraham hingga kini belum bias bicara, apalagi untuk berjalan.

Salah seorang mantan Kader Posyandu di daerah tersebut yang berhasil dijumpai hari itu (Sabtu-red), Nora kepada Singgalang menuturkan, bahwa benar salah seorang anak dari Gusprinedi tersebut diduga sakit. Waktu masih saya kadernya, sudah sering juga saya ajak Nurleli itu pergi keposyandu. “ Alah lanyah jalan ka rumahnyo tu dek kami maulanginyo “ (Sudah berlumpur jalan kerumahnya itu, karena seringnya kami mengulanginya).

Sesuai tugas, kami sudah melakukan yang terbaik untuk warga masyarakat, khusunya dibidang pelayanan kesehatan terpadu masyarakat. Apalagi waktu daerah ini masih satu Nagari dengan Lubuk Gadang, pernah ada program Posyandu Terintegrasi disini. Intinya, masyarakat disini, terkendala oleh ekonomi dan pengetahuan yang rendah, tukuk Nora. Afrizal Amir (405)


Solok Selatan, Singgalang

Aktifitas Pemda Solok Selatan semejak masuknya kembali Bupati Drs. H. Syafrizal J. M. Si bekerja sejak Senin (15/6) lalu, memang terlihat cukup padat. Mulai dari dilakukannya pemindahan kantor Sekretariat Daerah dari kawasan Lubuk Gadang ke Timbulun, Razia Pegawai masuk kantor yang dipimpin Sekdakab. Solsel Drs. H. Adril, dan dilakukannya goro massal di kantor Bupati di kawasan Timbulun Jumat (19/6).

Selain itu, juga ada agenda Syafrizal menyerahkan lima unit Mobil Dinas yang diperuntukan bagi Kantor. KPUP, Bagian Organisasi, Bagian Hukum, Bagian Keuangan dan untuk Bagian Ased Dinas DPPKAD Solsel. Menurut Kabag. Humas Pemda Solok Selatan Basrial, SE kepada Singgalang dikantor Bupati kawasan Timbulun Jumat (19/6), bahwa hari ini ada 3 kegiatan yang dilakukan Bupati Syafrizal, pertama goro massal dihalaman kantor bupati dengan melibatkan masyarkat Timbulun.

Sedangkan agenda kedua adalah menyerahkan mobil dinas untuk pimpinan OPD Pemda Solok Selatan, dan yang ketiga memerintahkan Satuan Polisi Pamong Praja bersama instansi lainnya untuk melakukan penertiban pemakaian kendaraan dinas oleh pejabat Pemda Solsel mulai minggu besok.

Ditempat terpisah Bupati Syafrizal J mengajak pegawai di Sekretariat Pemda Solsel, khusunya dan seluruh pegawai dilingikungan Pemda Solsel pada umumnya untuk bekerja optimal dan memberikan pelayanan yang memuaskan. Selain fasilitas yang sudah mulai lengkap, sarana untuk bekerjapun sudah boleh dikatakan lebih dari cukup. Jadi tidak ada lagi alasan untuk bekerja terlambat dan tidak bisa memuaskan banyak orang yang berurusan.

Dikatakan juga oleh Syafrizal yang didampingi Sekdakab. Solsel Drs. Adril, bahwa bekas kantor bupati dikawasan Lubuk Gadang bakal ditempati oleh Bappeda dan Dinas Kependudukan & Catatan Sipil Solsel. Tidak ada kesepian dan larinya pelanggan kedai yang didekat kantor lama tersebut.405