Sabtu, 27 Juni 2009

Hasil UN SMA Solsel Tahun 2009

Solok Selatan,

Secara umum porsentasi jumlah kelulusan siswa/i SMA/SMK dan MAN di Solok Selatan tahun ini cukup menggembirakan. Dari catatan Dinas Pendidikan Solok Selatan, kelulusan untuk SMA dan SMK (Dinas Pendidikan) berjumlah 96.97 %, sedangkan tahun sebelumnya 91,91 %, sementara itu untuk MAN (Depag) tahun lalu hanya berjumlah 90,69, sedangkan tahun ajaran 2008/2009 mencapai 97.92 %. Maka total porsentase kelulusan siswa yang ikut UN di Solsel berjumlah 97,07 %.

Menurut Kadis Pendidikan Solok Selatan Fidel Efendi, S.Pd, MM didampingi Kabid Dikmen Drs. Sumardianto Senin (15/6), bahwa hasil pelaksanaan UN tahun ini cukup menggembirakan kita semua. Ini semua merupakan kerja keras kawan-kawan mejelis guru di seluruh sekolah dan dukungan dari berbagai pihak, sehingga membawa perubahan, baik dari jumlah peserta yang lulus maupun porsentase kelulusan Tahun ini dari jumlah 1365 orang yang mengikuti UN, yang tidak lulus hanya sebanyak 40 orang, jadi total peserta yang lulus sebanyak 1325 orang.

Dari hasil pantauan Singgalang dibeberapa sekolah Senin (15/6), terlihat kegembiraan dari siswa yang lulus tersebut dengan melakukan aksi corat-coret baju dan melakukan konvoi kendaraan. Meski sebelumnya para pimpinan sekolah, seperti Kepala SMA Negeri I Solsel Ridwan S.Pd, MM maupun Kepala SMA Negeri 3 Solsel Hj. Eri Syamsi, S.Pd, MM telah menghimbau dan melarang siswanya untuk untuk tidak memakai pakaian sekolah saat pengambilan tanda kelulusan. Namun aksi corat-coret dengan dilanjutkan konvoi kendaraan tetap dilakukan generasi muda harapan bangsa itu.Afrizal Amir


DAFTAR TINGKAT KELULUSAN UJIAN NASIONAL
SLTA KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN PELAJARAN 2008/2009














No
Nama Sekolah
Peserta
Lulus
Tdk Lulus
% Lulus
Ket
A
Dinas Pendidikan





1
SMAN 1 SOLOK SELATAN
220
220
0
100.00

2
SMAN 2 SOLOK SELATAN
117
117
0
100.00

3
SMAN 3 SOLOK SELATAN
123
123
0
100.00

4
SMAN 4 SOLOK SELATAN
170
170
0
100.00

5
SMAN 5 SOLOK SELATAN
156
156
0
100.00

6
SMAN 6 SOLOK SELATAN
97
91
6
93.81

7
SMAN 7 SOLOK SELATAN
52
52
0
100.00

8
SMKN 1 SOLOK SELATAN
172
170
2
98.84

9
SMKN 2 SOLOK SELATAN
48
35
13
72.92

10
SMKN 3 SOLOK SELATAN
21
21
0
100.00

11
SMKN 4 SOLOK SELATAN
45
29
16
64.44

JUMLAH
1221
1184
37
96.97

B
Departemen Agama





12
MAN MUARALABUH
47
47
0
100.00

13
MAS MTI Kalampaian
18
18
0
100.00

14
MAS Darul ulum Sei.Kalu
4
4
0
100.00

15
MAS Sangir
34
31
3
91.18

16
MAS lubuk Malako
41
41
0
100.00

JUMLAH
144
141
3
97.92

TOTAL
1365
1325
40
97.07






































































DAFTAR PERINGKAT SEKOLAH BERDASARKAN JUMLAH NILAI RATA-RATA
UJIAN NASIONAL SMA TAHUN PELAJARAN 2008/2009















PROGRAM
: IPA











No
NAMA SEKOLAH
JUMLAH
MATA UJIAN
NILAI
RANK
PESERTA
TL
% TL
BIN
ING
MAT
FIS
KIM
BIO
TOTAL
RATA2
1
SMAN 1 SOLOK SELATAN
128
-

7.03
8.67
7.22
8.77
9.10
8.45
49.24
8.21
1
2
SMAN 3 SOLOK SELATAN
60
-

6.31
8.02
8.00
9.14
8.84
7.73
48.04
8.01
2
3
SMAN 4 SOLOK SELATAN
65
-

6.94
8.00
7.69
8.72
8.76
7.92
48.03
8.01
3
4
SMAN 5 SOLOK SELATAN
84
-

6.60
8.34
7.39
8.67
8.04
8.24
47.28
7.88
4
5
SMAN 2 SOLOK SELATAN
42
-

6.92
7.09
7.27
8.48
9.08
8.14
46.98
7.83
5
6
SMAN 6 SOLOK SELATAN
30
1
3,33
6.15
6.37
7.48
8.10
8.51
6.78
43.39
7.23
6
7
SMAN 7 SOLOK SELATAN
20
-

5.94
7.34
7.49
8.28
8.86
4.56
42.47
7.08
7

JUMLAH
429
1
0
45.89
53.83
52.54
60.16
61.19
51.82
325.43
54.24

Sumber : Dinas Pendidikan Solok Selatan.

Pilwana Tahun 2008, Hasilnya Belum Jelas

Solok Selatan,

Saling lempar tanggung jawab gagalnya pelantikan Wali Nagari Pauh Duo Kecamatan Pauh Duo. Dimana seharusnya sesuai jadwal tertera dalam undangan bernomor 140/77/Pemnag-2009 tertanggal 8 Juni 2009 yang ditanda tangani Wakil Bupati Solok Selatan Drs. H. Nurfirmanwansyah Apt, MM, pelantikan tersebut dilaksanakan Jumat (12/6) pukul 08.00 Wib di SD Pekonina.

Akan tetapi, hingga saat berita ini diturunkan , rencana akan dilantikanya Wali Nagari hasil pemilihan langsung masyarakat Nagari Pauh Duo pada 21 Desember 2008 lalu itu, hingga sekarang belum ada kata kepastiannya. Ketika dikonfirmasi ke Kabag. Pemnag Sekdakab. Solsel Drs. Aswis, M.Si dikantornya Selasa (23/6), dikatakannya bahwa tertundanya pelantikan karena adanya surat dari Kecamantan yang meminta di tunda. Alasannya, Wali Nagari belum siap.

Sementara itu Pjs. Wali Ngari Pauh Duo Dasriyal yang saat itu di ruang Aswis, mengatakan lain lagi. Tertunda pelantikan bukan ia penyebabnya, akan tetapi adanya tim dari Kabupaten yang turun untuk mengklarifikasi pengaduan salah seorang calon wali nagari yang mengklaim adanya kecurangan dalam Pilwana 21 Desember 2008 tersebut.

Dikatakan Dasriyal, secara administrasi tim Kabupaten yang terdiri dari Kesbang Linmas dan Bagian Hukum Setdakab. Solsel tersebut ia tidak tahu menahu. Entah siapa yang memerintah, yang jelas hingga sekarang laporan tentang hasil pemilihan wali nagari dari dari P2WN, maupun hasil dari turunnya tim kabupaten tersebut tidak pernah ia terima. Pada dasarnya saya sudah tidak enak, terlalu lama masalah pelantikan ini dilaksanakan, terkesan saya yang ingin menjadi wali untuk lama.

Camat Pauh Duo Abas Ardani saat dikonfirmasi tentang adanya surat pembatalan pelantikan tanggal 12 Juni 2009 lalu itu ke Pemnag Sekdakab. Solsel, memalui Selularnya dikatakan, bahwa penundaan dilakukan bukan ada tujuan apa-apa. Hanya saja untuk melaksanakan prosesi pelantikan tersebut memerlukan waktu dan tempat yang memadai. Selain itu, kita juga mencari waktu pimpinan (Bupati/Wabup-red), agar bisa langsung melakuan pelantikan.

Untuk menghindari imej negarif terhadap Pemerintahan di Solok Selatan secara umum, maka Kabag. Pemnag Sekdakab. Solsel Drs. Aswis, M.Si akan segera menurunkan surat ke Camat Pauh Duo, untuk segera melakukan persiapan pelantikan Wali Nagari Depenitif, hasil Pilwana 21 Desember 2008 itu. Afrizal Amir

Tertib Mobnas Di Kabupaten Solsel

Solok Selatan,

Giliran Kendaraan Dinas Bakal Dirazia Penggunaannya Oleh Pemda Solsel

Sudah saatnya penerapan pemakaian kendaraan dinas oleh pegawai dilingkungan Pemda Solok Selatan, seperti mereka memakai pakaian dinas ke kantor. Tidak mungkin kan, jika seorang yang lagi berpakaian kerja harus pula memakai pakaian tersebut ke pesta, atau pergi kesebuah tempat rekreasi. Bisa-bisa mereka akan kena razia oleh Satpol PP, sebagaimana razia yang dilakukan oleh Pemda Solsel kemaren.

Untuk itu, menurut salah seorang tokoh Solok Selatan Drs. Firdaus Dt. Rangkayo Nan Batuah, sudah saatnya pula pegawai yang telah diberi kesempatan untuk memakai kendaraan plat merah tersebut mempergunakan sesuai ketentuan dan keperluan dinas. Selama ini terlihat disepanjang jalan raya Muara Labuh maupun Padang Aro, mobil dinas (Mobnas) dan sepeda motor plat merah berseleweran diluar jam kerja. Hebatnya lagi yang memakai kendaraan tersebut sembarangan saja.

Jika ini dibiarkan terus oleh Pemda Solsel, sudah jelas akan menghabiskan dana saja. Ukuran bisa diperguankan untuk keperluan berbagai kebutuhan lainnya, tapi karena pemakaian mobnas dan kendaraan roda dua yang tidak semestinya, maka dana tersebut bisa-bisa hanya tersedot untuk kepentingan perbaikan mobnas dan sepeda motor dinas saja.

Ketika di konfirmasi tentang banyaknya keluhan tentang pemakaian kendaraan dinas oleh pejabat Solsel tersebut, Sekretaris Daerah Solok Selatan Drs. H. Adril Jumat (19/6) dikantor kantor baru Bupati di Timbulun kembali menegaskan, bahwa ia telah perintahkan Satpol PP untuk merazia pemakaian kendaraan tersebut minggu depan.

Sekarang kita razia dulu pegawainya untuk disiplin masuk kantor dan pulang kantor. Selanjutnya kita razia pula pemakaian dan penggunaan berbagai fasilitas lainnya. Yang jelas kita melarang tegas penggunaan kendaraan dinas tersebut diluar jam dinas. Segala resiko yang ditimbulkan akibat penyalahgunaan kendaraan dinas tersebut, Pemda Solok Selatan akan menuntut pihak yang bertanggung jawab memegang kendaraan tersebut.Afrizal Amir

Derita Masyarakat Ketika Pemerintah Daerah Menerima Penghargaan Ketahanan Pangan


Kasus Gizi Buruk Makan Korban
Di Solok Selatan


Kodrad telah menggariskan bahwa hidup mati manusia hanya Tuhan yang menentukan. Manusia hanya bisa berusaha dengan kemampuan yang ada. Akan tetapi jika usaha tersebut tidak mendapatkan hasil yang memuaskan tentu saja akan selalu menjadi ganjaran dalam pikiran dan akan selalu menjadi kelu kesah.
Setidaknya keluh kesah itu pula yang mengganjal dihati keluarga bocah yang telah divonis mengidap gangguan gizi sejenis Kwarsiorkor, Sofi Asri Sintia (3,3) warga Sapan Karang Putiah Nagari Lubuk Gadang Selatan. Kepada Singgalang ibu bocah malang tersebut Sasna Dewi (43) didampingi sang Ayahnya Ali Amran (44) mengatakan, bahwa awalnya, Sofi diderita penyakit Campak .Sembuh dari penyakit campak, anaknya jadi malas makan, dan keadaan tubuhnya kaki dan tangan membengkak.
Melihat kondisi anaknya semangkin memburuk, dan atas saran tetangga, akhirnya Sasna membawa Sofi berobat ke Puskesmas Lubuk Gadang. Kemudian, pihak puskesmas menyuruh anak saya dibawah ke RSUD Solok Selatan di Muara Labuh. Di rumah sakit terbesar di Solok Selatan inilah Sasna mengetahui bahwa menurut dokter anaknya menderita ginjal, bengkak dipinggang sebelah kanan.
Sembilan hari sudah anaknya dirawat di RSUD Solok Selatan, yang terhitung masuknya (9/6), hari kehari perkembangan anaknya tidak juga memperlihatkan kesembuhan. Maka tepat hari Rabu (17/6), Sasna Dewi dengan terpaksa membawa anaknya pulang. Hal ini disebabkan oleh banyak factor, diantaranya masalah biaya untuk pulang pergi keluarga untuk mengantarkan nasi atau berbagai keperluan ke rumah sakit dari Sapan Karang Putiah Sangir setiapo harinya mencapai 30 ribu. Apalagi ada pula obat yang harus ia tebus diluar rumah sakit.
Meski keluarga Sasna Dewi terdaftar sebagai peserta Jamkesmas, namun akibat banyaknya biaya yang mesti dikeluarkan, sedangkan ia bersama suaminya plus dengan anak lelaki tertuanya Wis (27) merupakan tulang punggung untuk menghidupkan keluarga.
Takdir berkata lain, seminggu dirumah setelah keluar dari RSUD Solok Selatan Sofi memperlihatkan perubahan dengan baik. Ia sudah mau makan pergi bermain, meski tetap digendongan saya, tutur Sasna. Tepat pukul 12.25 Wib, Sofi Asri Sintia yang bercita-cita ingin menjadi guru itu, menghembuskan nafas terakhir dan menghadap Sang Khaliq. Siapa sangka, Sofi yang sudah jelas-jelas menderita Gizi Buruk, ternyata masih belum mendapat perhatian dari Pemda Solok Selatan, khusunya Dinas Kesehatan Solok Selatan.
Ketika hal ini dikonfirmasikan ke Direktur RSUD Solok Selatan Novirman SKM, MM yang didampingi Kasi Pelayanan RSUD drg. Aminah, dan dokter yang pernah menangani Sofi Asri Sintia, dr. Bun Yurizali, kepada Singgalang mengatakan, bahwa pihaknya sudah melarang untuk membawa Sofi pulang. Kita sedang melakukan tahapan proses pengobatan untuk penyembuhan.
Pihak RSUD sebagai pelayanan kesehatan, menurut Novirman sudah melakuan penanganan pasien sesuai protap. Hanya saja pihak keluarga, memaksa untuk membawa korban pulang. Untuk bukti pasien pulang paksa itu, pihaknya juga punya bukti tanda tangan piahk keluarga.
Bicara masalah penyakit yang didera Sofi, dr. Bun Yurizali dan drg. Aminah melalui Novirman mengakui bahwa Sofi adalah pasien gizi buruk sejenis Kwarsiorkor atau kekurangan protein. Dikatakan juga, bahwa penyakit yang diderita Sofi itu, tidak saja gizi buru, tapi ada juga penyakit lainnya (komplikasi-red).
Masih menurut Novirman, pihaknya merasa yakin, jika saja keluarga Sofi betah untuk beberapa hari, maka masalah penyakit gizi buruk tersebut akan cepat pulih. Kita sudah beri vitamin dan obatan lainnya sesuai kebutuhan penyakit yang diderita Sofi.
Ditempat terpisah, sebelum meninggalnya Sofi Asri Sintia ini, Kabid Kesga Dinas Kesehatan Solok Selatan Lora Ayahanda Putri kepada Singgalang menuturkan, bahwa pihak selalu pro aktif untuk setiap ada temuan kasus gizi buruk. Salah satu bentuk dukungan yang diberikan bidang kesehatan keluarga ini adalah dengan sesegera mungkin melakukan Pemberian Makanan Tambahan.
Masih penuturan Lora, pada tahun 2008 lalu hanya ada satu korban kasus Gizi Buruk di Jorong Bariang Sangir, anak usia 3 tahun, kasusnya sejenis Marasmus. Pada tahun 2009 ini ada satu kasus gizi buruk yaitu atas nama Sofi Asri Sintia (3,3). Menurut Lora, Sofi memang anak tergolong kasus Gizi Buruk, hal ini berdasarkan data kesehatan dari beratnya diketahui hanya 8,4 Kg dengan tinggi Cuma 78 Cm. Untuk Sofi ini, pihaknya juga telah memberikan bantuan PMT..Afrizal Amir